Kisah Nabi Musa Membelah Laut Merah Terbukti secara Ilmiah
Angin mampu menghempaskan
air laut hingga mencapai dasar lautan pada satu titik sehingga seperti
membentuk sungai yang membungkuk untuk menyatu dengan laguna di pesisir.
Kisah Nabi Musa AS membelah
Laut Merah tiba-tiba kembali populer. Pasalnya, salah satu mukzijat yang
diberikan Allah SWT saat menghindari kejaran Fir’aun dan pasukannya,
sebagaimana tertulis dalam Al-Quran maupun alkitab, ini didukung secara ilmiah.
Setelah melalui riset yang
cukup lama, para ilmuwan Amerika Serikat menyimpulkan, dilihat dari sisi
ilmiah, kisah Laut Merah yang terbelah sangat mungkin terjadi. Angin dari timur
yang berembus kencang sepanjang malam bisa mendorong air laut dan membelah Laut
Merah seperti yang tertulis pada kitab suci agama samawi.
Menurut tulisan dari kitab suci
Islam maupun Kristen, Nabi Musa AS memimpin umat Yahudi keluar dari Mesir
karena kejaran Fira’un pada 3.000 tahun yang lalu. Laut Merah saat itu terbelah
sementara untuk membantu rombongan Nabi Musa AS melintas dan langsung menutup
kembali, menenggelamkan para tentara Fir’aun yang berada di belakangnya.
Simulasi komputer yang
mempelajari bagaimana angin mempengaruhi air memperlihatkan, angin mampu
menghempaskan air laut hingga mencapai dasar lautan pada satu titik sehingga
seperti membentuk sungai yang membungkuk untuk menyatu dengan laguna di
pesisir. Laguna itu memiliki panjang tiga hingga empat kilometer dan lebar
sejauh lima kilometer yang terbelah selama empat jam. “Hasil simulasi sangat
cocok dengan kisah itu,” kata pemimpin NCAR yang melakukan studi ini, Carl
Drews, seperti dilansir Reuter.