Siapakah Keturunan Rasulullah (Para Habaib)..???
Banyak diantara kita sudah mengira bahwa Dzurriyatur
Rasul (keturunan dari pada nabi Muhammad SAW) itu sudah tidak ada. Bahkan
dengan mengatasnamakan perkembangan teknologi, banyak diantara kaum muslimin
dan muslimat yang tertipu dengan tipu daya yang tidak beralasan. Terlebih lagi,
semakin maraknya faham-faham yang tidak mempercayai dzurriyatur rasul itu ada,
membuat deretan pemahaman tentang ahlul bait semakin rendah. Hanya dengan
mengandalakan ‘bukti yang otentik’, banyak dari kalangan umat islam meragukan
atas keturaunan Rasulullan SAW.
Apakah seperti ini wajah umat islam yang sekarang?
Wajah yang tidak mencintai Rasul-nya, dan dengan rela membiarkan manusia yang
agung terputus sanad-nya. Apakah mungkin Allah SWT membiarkan keturunan sang
‘kekasih-nya’ terputus begitu saja ? Muslimin dan muslimat yang dimuliakan
Allah SWT, marilah kita kaji sejenak pembahasan sejarah dibawah ini.
Sesungguhnya Sayyidina Siti Fatimah r.a mempunya tiga orang putra, Al Hasan
r.a, Al Husain r.a serta Muhsin r.a. Dan dua orang putri Ummu Kulsum r.a dan
Zainab r.a. Adapun Sayyidina Hasan r.a dan husain r.a dalam buku-buku sejarah
dikenal sebagai tokoh-tokoh Ahlul Bait, yang meneruskan keturunan Rasulullah
SAW. Salah satu keistimewaan atau Fadhal Ikhtisos yang didapat oleh Sayyidah Siti
Fatimah r.a adalah bahwa keturunannya atau Dzurriayturnya disebut sebagai
Dzurriyah Rasulullah SAW. Sebagaimana sesuai dengan keterangan Rasulullah SAW,
bahwa anak-anak Fatimah r.a itu bernasab kepada Rasulullah SAW. Sehingga
berbeda dengan orang-orang lain yang bernasab kepada ayahnya. Rasulullah SAW
bersabda ; Artinya :
“Semua bani Untsa (Manusia) mempunyai ikatan keturunan
ke ayahnya, kecuali anak-anak Fatimah, maka kepada akulah(Rasulullah SAW)
bersambung ikatan keturunan mereka dan akulah ayah-ayah mereka.” (H.R.
Tobroni).
Imam Suyuti dalam kitab “Aljamik As Shohir” Juz 2
halaman 92. Menerangkan, bahwa Rasulullah pernah bersabda : Artinya : “Semua
Bani Adam (Manusia) mempunyai ikatan keturunan dari ayah kecuali anak-anak
Fatimah, maka akulah ayah mereka dan akulah Asobah mereka (Ikatan keturunan
mereka).” (H.R. At-Tobroni dan Abu Ya’la).
Dalam tafsir Al-Manar Syekh Muhammad Abduh mengutip
sabda Rasulullah SAW : Artinya : “Semua anak adam (Manusia) bernasab (ikatan
keturunan) keayahnya kecuali anak-anak Fatimah, maka akulah(Rasulullah SAW)
ayah mereka dan akulah yang menurunkan mereka”.
Itulah sebabnya, keturunan Sayyidah Siti Fatimah r.a
(dalam hal ini para habib) disebut Dzurriyyaturtosul atau keturunan Nabi
Muhammad SAW. Dibawah ini nukilan Fatwa dari seorang ulama besar dan mufti
resmi kerajaan Saudi Arabia yang bermazhab WAHABI, yaitu AL-Alamah Syeikh Abdul
Aziz bin Abdul Bin Baz yang dimuat dalam majalah “AL-MAIDAH” hal 9 no 5692
tanggal 24 oktober 1982. Seorang dari Irak menanyakan kepada beliau mengenai
kebenaran golongan yang mengaku sebagai Sayyid atau sebagai anak cucu keturunan
Rasulullah SAW. Jawab Syeikh Abdul Aziz Bin Baz : “Orang-orang seperti merka
itu terdapat diberbagai tempat dan Negara. Mereka juga dikenal dengan gelar
“Syarif”.
Sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang yang
mengetahui, bahwa mereka itu berasal dari Ahlul Bati Rasulullah SAW. Diantara
mereka ada yang sisilahnya berasal dari Sayyidina Al-Hasan r.a dan ada yang
berasal dari Sayyidina Al-Husain r.a. ada yang dikenal dengan gelar Syarif dan
juga dengan gelar Sayyid. Hal itu merupakan kenyataan yang diketahui umum di
negeri yaman dan negeri-negeri lainnya. Adapun mengenai menghormati mereka,
mengakui keutamaan mereka dan memberikan kepada mereaka apa yang telah menjadi
hak mereka, maka semua itu adalah merupakan perbuatan yang baik. Dalam sebuah
hadits Rasulullah SAW berulang-ulang mewanti-wanti
“Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlulbaitku,…
Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlulbaitku,… Kalian kuingatkan kepada
Allah akan Ahlulbaitku,…”
Demikain sebagian dari Fatwa Syeikh Abdul Aziz bin Baz
mengenai masih adanya keturunan Rasulullah SAW. Begitupun dengan Al-Allamah Dr.
Muhamad Abdul Yamani, seorang ahli sejarah Ahlul Bait. Beliau adalah mantan
menteri penerangan kerajaan Saudi Arabai. Dalam bukunya yang berjudul “Allimu
Awladakum Mahabbatan Ahlu Baitinnabi” halaman 30 cetakan ke-2, ketika beliau
membahsa Sayyid dan Syarif, beliau menulis : Sayyid dan syarif adalah keturunan
Sayyidah Fatimah r.a dan Sayidina Ali Karomawlloohi wajhah. Tidak ada beda
antara kedua gelar dari segi nasab dan kemuliaan hebungaun dengan sayyidina
Muhammad SAW. Mereka semua berasal dari keturunan Rasulullah SAW dan dapat
dihargai, dihormati dan dicintai serta dimuliakan. Demikian sedikit keterangan
Dr. Muhammad Abdul Yamani mengenai keberadaan Siti Fatimah binti Rasulullah SAW
yang tersebar diberbagai Negara. Khususnya di Indonesia banyak yang menyebutnya
dengan sebutan HABIB.
Delapan dari sembilan wali Songo yang dikenal sebagai
penyebar agama Islam di Jawa adalah keturunan Rasulullah SAW. Karena jasa
merekalah 90% dari rakyat Indonesia sekarang ( ±200 Juta) beragama Islam.
Keberadaan mereka diIndonesia bagaikan penyelamat bangsa. Hal ini sesuai dengan
keterangan Rasulullah SAW, dimana beliau pernah bersabda : Artinya :
“Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul Baiti ku diantara kaliah adalah
seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barang siapa menaikinya ia pun selamat dan
siapa pun tertinggal olehnya ia pun tenggelam” (H.R. Muslim)
Jelas sudah bahwa para Habib adalah keturunan dari
Rasulullah SAW berdasarkan keterangan diatas. Semoga bagi mereka yang masih
belum bias mengakui bahwa Sayyid, Syarif dan juga para Habaib adalah
Dzurriyatur Rasul(Keturunan Nabi Muhammad SAW) Allah berikan Taufiq serta
Hidayah kepada mereka semua agar mereka selamat serta mendapatkan keberkahan
dalam hidup nya. Amin…..
salam dakwah...http://daarussholihin.blogspot.com/